Minggu, 18 November 2012

Catatan Melakukan Fangirling Selama Hampir Setahun



15 Desember 2011, hampir setahun yang lalu, saya mendeklarasikan diri menjadi fans kelima member Dong Bang Shin Ki (TVXQ homin dan JYJ) hanya dengan posting di akun twitter saya, @n_kanara “Jadi cassiopeia dadakan dibimbing oleh @mardiyantini”  Padahal grup ini baru benar-benar kukenal dua mingguan. Sebelumnya hanya cukup tahu saja eksistensinya, bahkan selam bertahun-tahun saya anti terhadap Kpop group karena dandanan para idol terutama di MV, selca, fenomena lipsync dan ketidakrespekan saya terhadap operasi plastik.



Berikut adalah beberapa catatanku selama menjadi fangirling selama setahun. Pengalaman yang menyenangan menurutku tapi mungkin sia-sia bagi yang tidak paham. Bagaimanapun, sebuah penilaian adalah relatif. Sebagai catatan pembuka, bahasa yang saya gunakan akan serius, jadi siap-siap menguras otak ya..

1.       Menjadi fangirl itu tidak murah, tapi kita bisa memilih.
Mengapa tidak murah? Tentu saja karena butuh uang untuk membiayai semua kegiatan fangirling ini. Berikut adalah beberapa contoh kegiatan tersebut:
·         Membeli album, mini album, single fisik (baik berupa CD atau DVD) atau digital asli. Atau bisa juga mendownload gratis di internet. Hanya bagi sebagian fangirl, hal ini tidak melambangkan dukungan kepada idolnya.
·         Menghadiri konser, fan meeting, showcase, sampai menghadiri syuting sang idol di tv. Yang terakhir ini biasanya sangat aktif dilakukan di Korea atau Jepang.
·         Mengikuti kegiatan fandom seperti membership, projek amal, flashmob dan video project sampai ngumpul bareng.
·         Membeli pernak pernik fangirling, baik yang resmi maupun yang tidak atau membuat sendiri. Seperti perlengkapan konser (lightstick, balon, banner, bando, poster, kacamata dan sebagainya), mainan resmi yang dikeluarkan fandom.
·         Membeli majalah, koran, buku dan segala publikasi yang berisikan idol tersebut.
·         Memberikan hadiah kepada idol.
·         Memiliki semua barang-barang yang dimiliki idol atau sebisa mungkin membuat atau membeli hal yang mirip dengannya.
·         Mengunduh, mencetak foto-foto sang idol sampai membeli photobook resminya.
·         Membuat artikel, fanfiction atau fanart tentang idolnya, melakukan dance atau song cover dan menyebarkannya di internet. Untuk yang satu ini, saya sangat respek karena kreatif.
·         Mendukung eksistensi idol di dunia maya dan mengikuti semua project dan berita  tentang idolnya via internet. Bagi netizen fan yang ekstrim, hal ini dapat dilakukan sepanjang hari.
·         Dan yang paling ekstrim adalah mengikuti idol tersebut kemanapun dia pergi (aktivitas stalker dan saseng)

2.       Mengikuti fandom grup yang sudah establish dengan rookie grup itu tidak sama rasanya.
Bagi fandom grup yang sudah establish semua sudah ada dan member-member atau fan baru dapat langsung turut serta karena program sudah direncanakan dengan matang. Fandom jenis ini sudah memiliki visi misi dan bahkan sudah memiliki jaringan internasional. Kenyamanan akan lebih dirasakan oleh membernya karena telah merasa memiliki teman senasib yang banyak yang siap membela idol nya dan bahkan membelindungi (belum tentu membela, bisa menasehati bahkan memberi peringatan) fan tersebut jika terlibat fanwar dengan fandom lain.
Sedangkan masuk fandom rookie grup adalah seperti ikut tumbuh bersama grup tersebut. Jika fan dan idolnya tersebut tetap bertahan, maka kenangan dan ikatan kuat akan tumbuh diantaranya.

3.       Ada penolakan diri pada awalnya tapi penolakan dari lingkungan bisa selamanya.
Untuk poin ini kasus di diri saya sendiri karena pada awalnya saya tak mau tahu tentang kpop. Hal ini sering terjadi pada fan yang sangat logis, tidak yakin dengan kenormalan kegiatan fangirling, fan yang memiliki standar yang berbeda akan idolnya atau mantan antis. Berikut juga penolakan lingkungan, jujur saya tidak mau mengungkapkan kepada keluarga karena keluarga tidak mengerti hal ini. Sejauh ini keluarga hanya tahu saya tergila-gila dengan Korea, termasuk drama dan kpop-nya tapi tidak dalam posisi mendukung akivitas apapun akan kegilaan saya tersebut. Memaklumi pun hanya dalam taraf sekedar hobi. Jika saya menunjukkan koleksi saya kepada keluarga, salah persepsi bisa terjadi.
Berikut juga dengan pertemanan. Sama seperti hobi lainnya, seorang fangirl akan memiliki kelompok pertemanan atau komunitas sendiri untuk bicara dan berekspresi bebas tentang idolnya. Tapi ada juga kelompok sosial lainnya yang tidak peduli bahkan anti akan hal tersebut. Reaksi seorang fangirl juga bisa beragam akan kelompok anti kpop ini, seperti cuek dan dianggap angin lalu atau membela kpop. Reaksi saya pribadi cukup berbeda. Jika mereka antis atau tak tahu tapi berpotensi, biasanya saya perlahan akan memberikan musik kpop yang berkualitas. Tapi jika penolakan besar sudah muncul, lebih baik jangan pernah bicara tentang kpop dengan orang itu



4.       Motivasi awal jadi fangirl bisa berbeda-beda. Apakah karena lagunya, karena suaranya, karena tampangnya, karena kemampuan menarinya,karena kelakuannya, karena variety show, karena fashionnya, karena dramanya, tapi akhirnya akan berlabuh ke tempat yang sama. Karena semua itu satu paket, teman.. Itulah konsep idol, serbabisa di dunia entertaiment, kacamata lain mungkin mengatakan hal itu sebagai aji mumpung.

5.       Fangirl yang bias dengan salah satu member dengan yang tidak ada bias akan beda
Seperti yang disebutkan di poin sebelumnya, motivasi fangirling itu berbeda-beda. Hal ini juga akan mempengaruhi status fangirl itu, terutama untuk grup. Apakah akan bias dengan salah satu atau beberapa member atau menyukai grup secara utuh tanpa bias.
Fangirl yang bias akan lebih mengikuti apapun tentang biasnya dan mungkin member lain tidak begitu diperhatikan. Bahkan ada yang bias sampai tidak peduli dengan member lain bahkan grup dari biasnya. Sedangkan yang tidak akan memperlakukan sama semua member-membernya. Bila kita berbicara dengan fangirl yang bias, ia akan menyebutkan nama biasnya lebih banyak dari member yang lain. Seorang fangirl yang bias bisa suatu saat tidak bias lagi atau sebaliknya dan bahkan bisa juga pindah bias dari member satu ke member yang lainnya atau menambah/mengurangi jumlah biasnya. Dinamis!

6.       Kasus Cassiopeia dengan grup yang dalam masa berpisah sangat mempengaruhi aktivitas fangirling dan keutuhan fandom
Karena kasus JYJ vs SME, Cassiopeia saat ini terbagi menjadi empat kelompok, 1) yang mendukung JYJ tapi tidak berpihak kepada SME, 2) yang mendukung DBSK homin tapi tidak berpihak kepada SME, 3) yang mendukung SME sekaligus DBSK homin serta yang 4) mendukung kelimanya dan tidak berpihak kepada SME. Pada awal lawsuit berjalan, keretakan fandom sangat kental dengan adanya perang antar kelompok dalam Cassiopeia tapi belakangan ini sudah cukup mereda, walau ada beberapa yang ekstrim tetap menumpahkan kekesalannya. Saya pribadi sebetulnya tidak berhak untuk ikut berperang karena saya menjadi Cassiopeia setelah lawsuit dan JYJ establish. Tapi saya menyadari, termasuk banyak Cassiopeia, terutama yang kelompok keempat,  tidak peduli dengan adanya perang antar Cassiopeia ini tapi lebih berdoa supaya kasus ini selesai, apapun keputusannya.
Hal ini juga berlaku pada beberapa fandom yang membernya atau keseluruhan grup bermasalah dengan pihak manajemen, seperti kasus Jay Park, Hangeng Suju dan Shinhwa. Dan hal lebih menguras perasaan akan menimpa fandom yang grupnya hiatus bahkan bubar.

7.       Fandom memiliki karakter yang berbeda-beda.
Cassiopeia termasuk fandom yang kalem, tenang dan dewasa. Untuk saya yang baru menjadi kpopers dan membandingkannya dengan fandom lain.  Mungkin karena sudah lama sehingga banyak fannya yang sudah dewasa dan jaringan fandom internasional yang cukup baik sehingga dapat mengontrol kelaluan member-membernya. Bukan berarti fandom lain gagal, lho. Karena Cassiopeia generasi pertama juga termasuk ‘pecicilan’ katanya. Hehe..
Tapi, tak dapat menampik juga jika ada fangirl yang diluar karakter besar tersebut (begitu juga di fandom lain). Asal kalian tahu, sasaeng idol terbanyak mungkin adalah yang mengikuti member DBSK. Bahkan telah bermasalah besar dengan pemberitaan di media.



8.       Fangirl memiliki imajinasi dan fantasi akan idol-idolnya.
Disadari atau tidak, di sengaja atau tidak, sendiri atau bersama dengan teman, fangirl akan membuat fanfic (fan fiction) atau SG (salah gaul, semacam sekalimat fiksi di media sosial untuk bercanda mengenai kebodohan karakter sang idol; saya sendiri tidak tahu istilah internasionalnya apa), sekedar berimajinasi bersama sang idol, menuliskannya di blog atau media sosial mengikuti gayanya bahkan berlaku seperti idol nya. Teman saya bahkan pernah bilang karakter fangirl perlahan akan mendekati biasnya.

9.       Karakter diri dalam self fan fiction dan kegiatan fangirling di real life bisa berbeda
Menyambung dari poin sebelumnya, fanfic bisa dibedakan menjadi dua macam, fanfic dengan karakter idol smua dan self fanfic, yaitu dengan memasukkan karakter diri sendiri dan teman dari dunia nyata di sekitar sang fangirl ke dalam fanfic tersebut. Fanfic bagaimanapun adalah sebuah karya tulis fiksi jadi bisa saja karakter diri dan teman dimanipulasi kembali di dalam fanfic tersebut bahkan hubungannya dengan para idol dapat berubah-ubah.

10.   Fangirl akan mendukung idolnya di dunia maya. Walau itu hanya menuliskan judul lagu di twitter, mendukung hastag tentang idol tersebut menjadi TTWW, mengikuti poling resmi supaya idolnya juara sampai menyapa langsung akun sang idol di sosial media.

11.   Fangirl banyak jenis dan levelnya
Fangirl berbeda-beda tergantung dari karakter dan lingkungan sang fangirl, motivasi dan kegigihan selama menjadi fangirl, karakter fandom, kemampuan ekonomi fangirl, dan karakter idol sendiri. Untuk poin yang satu ini bahkan mungkin membutuhkan satu artikel lagi untuk saya mencoba menjabarkannya.

12.    Fangirl berpotensial memiliki Korean minded
Fangirl akan belajar apapun tentang Korea, termasuk bahasa, budaya, pakaian, makanan serta bermimpi ke Korea suatu saat. Tapi kasus ini terbalik pada beberapa orang, termasuk saya. Ha!

Sebagai catatan penutup, semua poin di atas dapat juga berlaku kepada fanboy.

Selasa, 28 Februari 2012

F4 gak ada matinya!


Tao Ming Tse, Hua Che Lai, Mei Zuo dan Xi Men..
(bener gak ya tulisannya?)

Yang jelas, kuartet Meteor Garden ini diimpor oleh salah satu tv nasional kita pada tahun 2001.
Hohoho.. rebonding di kalangan cewek dan model rambut empat bujang ini menjadi hits.

Yup, mereka adalah yang pertama kali kita kenal sebagai F4.
Tapi kita salah teman, mereka bukan pionir.
Karakter F4 sendiri berasal dari Jepang dalam sebuah manga dengan judul Hana Yori Dango yang ditulis oleh Yoko Kamio.
Di Manga ituhh,, nama keempat karakter ini adalah Domyoji Tsukasa, Hanazawa Rui, Nishikado Sojirou, dan Mimasaka Akira. Mungkin teman-teman sudah pernah melihatnya di dorama dan anime yang juga diimport oleh tv yang sama.

Konsep F4 juga sudah mendarah daging di Kdrama. Yang paling jelas terlihat ada di Boys Over Flower yang officially drama adaptasi dari manga Hana Yori Dango. Member-member nya adalah Gu Jun Pyo, Yoon Ji Hoo, Song Woo Bin dan Soo Yi Jung.
Tapi ternyata tidak berhenti di drama itu saja. Mungkin teman ingat dengan A.N.JELL nya You're Beautiful? Terus, baru-baru ini ada Flower Boys Ramyun Shop dan ada F4 jaman Josoen yang dikenal dengan Jalgeum Quartet di Sungkyunkwan Scandal. Bahkan, Park Yuchon akan kembali menjadi anggota F4 lintas waktu di drama terbarunya Attic Prince.

Namun, teteup.. di Indonesia F4 Meteor Garden yang paling membekas di hati.

Konsep F4 sendiri sudah masuk ke dalam produk Asia dan menginspirasi banyak penulis dan script writer. Bagaimana tidak? Empat karakter manusia populer ini sangat komplit. Pemimpin yang sok kuasa tapi bodoh dan naif, si pendiam cuek dengan pikiran mendalam, seorang yang dengan respon otot lebih maju dari otaknya, dan sang cassanova flamboyan .
Jika kamu ingin membuat grup, paling tidak empat karakter itu harus ada bukan?

Kenapa empat? mungkin jawabannya adalah kalimat sebelumnya, karakternya komplit.
Bahkan Pinguin Madagaskar pun jumlahnya 4. Dan jika diperhatikan, karakter-karakter di F4 dan PM beda-beda tipis..(Yang ini agak ngaco. Abaikan!)

Bahkan, drama Indonesia pun tak luput dari konsep F4 ini.
Klo rajin nonton FTV, pasti sadar.
Eh, di Indonesia juga pernah ada sinetron yang mengadaptasi F4 ini ya. Yang main klo gak salah Indra Brugaman, Roger Danuarta, Steve Emanuel dan Jonathan Frizi.
Dan setelahnya keempat model/aktor ini meroket.
Hmmm,, tampaknya sekali menjadi anggota F4, maka keberuntungan akan selalu mengikuti.
Cuma kok, Kim Joon yang jadi Song Woo Bin di BOF gak pernah terdengar lagi ya gaungnya pasca BOF? Ada yang tau doi kemana?


Cukup untuk lalala..nya, tulisan berikutnya agak serius..
Tarik nafas, teman..

F4 (Flower 4)..
Sebetulnya saya geuleuh dengan julukan flower itu. Mungkin juga karena di budaya kita, bunga identik dengan keindahan, kecantikan dan perempuan.
Simak saja pantun dan rayuan-rayuan gombal masa lalu:
"jika adik jadi bunganya maka abang jadi kumbangnya"
So, klo di Indonesia sebaiknya jadi K4 (kumbang 4) aja kali ya..

Di Korea sendiri (berhubung saya lebih meng-hallyu), julukan bagi pretty boy nan unyu-unyu adalah Kkotminam (pria bunga). Jadi emang itu artinya.. Cowok cantik..
Dan trend cowok cantik ini sudah menjamur di Jepang, Korea, Cina, sepertinya sejak dua dekade terakhir.

Ini teori yang disampaikan Sensei saya pas icip kuliah di tanah kelahiran Domyoji:
Sejak tidak ada perang dan ekonomi menguat, jumlah populasi kota semakin meningkat namun jumlah keluarga dengan anak satu menjadi lebih banyak.
Sosok ibu pun menjadi sangat protektif dengan anak lelakinya.
FYI, anak lelaki pertama adalah penerus keluarga di budaya Jepang, Korea dan Cina. Nah,, apalagi klo anak laki-laki tunggal. Bahkan, "the only son" tidak wajib ikut wamil di Korea.
Selanjutnya, sang ibu akan memberikan kursus-kursus atau mainan yang lebih "aman" untuk anaknya.
Ditambah lagi dengan dunia kerja yang menyita waktu sang ayah sehingga waktu interaksi dengan anak semakin berkurang, maka sisi feminim seorang anak (terutama laki-laki) menjadi meningkat.
*saya angguk-angguk setuju

Tapi bagaimana dengan Indonesia? Apakah sama sebabnya?
Kayaknya gak deh, saya lebih cenderung dengan teori "Indonesia adalah bangsa yang latah". Jika trend dunia sedang begitu, kita begitu..
Bangsa kita sebetulnya sangat cepat tanggap dengan budaya, seperti sponge namun masih dalam batas wajar tertentu dengan karakter original Indonesianya.
Bingung? haha..
Gini deh contohnya, demam hallyu di Indonesia tidak separah dan segila Vietnam.
Tameng budaya kita, saya rasa cukup kuat, teman..


Flower boy identik dengan pretty boy!
Eits, tunggu dulu. There's something you need to know..

Jika kamu nonton drama Queen Soen Duk mungkin kamu akan notice dengan pasukan-pasukan elit yang dinamakan Hwarang. Secara harafiah, artinya Pemuda Bunga. Mereka adalah pemuda-pemuda terpilih terlatih yang bertugas untuk keamanan dan kestabilan negara.
FYI, konsep Hwarang ini adalah cikal bakal dari wajib militer di Korea.
Jadi, jangan salahkan seratus persen konflik korsel-korut atas wamil yang harus dijalankan oleh idola kamu. Itu memang sudah bagian dari budaya mereka..


Selain merambahnya konsep F4, boyband dan ulzzang boy di Indonesia, ada satu hal lagi yang saya notice dengan fenomena di Indonesia.
Jika kamu memperhatikan drama kolosal hampir secara berkala dibuat dari cerita yang sama, maka semakin baru, semakin cantik tokoh utamanya. Dan parahnya, semakin tidak garang, otot bisepnya mengecil dan kemampuan silatnya menyedihkan.
Bandingkan saja dari masa Barry Prima dan Advent Bangun trus ke masa Anto Wijaya dan Agus Kuncoro sampai sekarang masanya Rico Verald dan Ridwan Ghani.
Bikin geleng2 kan?


Buat saya pribadi, ngeliat cowok cantik itu rasanya pengen lempar barang ke tu cowok dan nabok diri. "Kenapa kamu cantik, heh?!"

Sabtu, 25 Februari 2012

Lagu DBSK Terbaik Versi Nara



Awalnya saya notice dengan DBSK dari kdrama Protect the Boss yang diperankan Kim Jaejoong. Jadi lagu pertama saya adalah lagu JYJ yang Be My Girl dan Ayyy Girl. Trus penasaran dengan karya2 Jaejoong: 9095, Wasurenaide, Nine.. Lalu,, lalu mulai mendonlot smua album DBSK.
*Makin membuncah, obsessed and addicted. It's not a sin, heh!

Suka dengan album-album bahasa Korea dulu, menurut saya bahasa korea lebih asik didengar.
Tapi ketika mulai menikmati album-album Tohoshinki, saya jadi respek. Banyak sekali genre yang beda dari kpop kebanyakan. Mereka sangat berhasil masuk jpop!

Dan ini lagu-lagu DBSK, baik masih berlima, pisah (DBSK + JYJ) atau project duet dan solo yang selalu nongkrong di playlist (saya coba bikin tautan ke youtube, klo penasaran sama lagunya):
  • "9095" dan "9096", irama yang tidak biasa, lirik tak biasa.
  • Lagu yang membuat saya sangat suka DBSK dan respek dengan Kim Jaejoong.
  • "Mirotic", "Purple Line", "Wrong Number". Bagiku, ketiga lagu ini sepaket. Love the beat and the dance! Catatan: yang versi Korea ya, bukan Jepang atau Mandarin.
  • Smua lagu projectnya Jejung & Yuchun: "Colors, Melody and Harmony", "Shelter", "Been So Long" dan solo Yuchun "My Girlfriend". Ah,, karya Yuchun emang identik dengan lagu yang seger dan adem..
  • "Be My Girl" nya JYJ, kayak boyband barat. Easy listening!
  • Smua lagu di digital album The... : "Itsudatte Kimini", "Get Ready", "Long Way", "W" punya Junsu/Jejung/Yuchun (their official name, sebelum memakai JYJ). Selain iramanya yang enak, liriknya ciamik. Seperti mendeklarasikan diri untuk maju kelangkah berikutnya namun masih berharap.
  • "Darkness Eyes", ini bukan hits, tak banyak yang tahu. Iramanya padahal cocok buat soundtrack anime atau film action. Kenapa gak dipake ya? Dan ternyata liriknya cukup berat.
  • "Why (Keep your head down)", "Before U go", "Back To Tomorrow" dan "Still", duh,, Homin.. Suara Yunho sudah makin stabil dan Changmin makin luwes menari.
  • "Untittled Song Part 1" nya JYJ. Ini lagu adalah curahan hati Yochun. Buat yang gak suka rap, baca arti liriknya dulu deh, pasti tersentuh.
  • "Paradise" yang cocok jadi lagu pengantar nikah dan "Doushite Kimi wo Suki ni Natte Shimatandarou" buat yang ditinggal nikah.
  • "Flower Lady" dan "Tonight" buat yang kasmaran dan "Wasurenaide" buat yang lagi merindu.
  • "Free your mind" ft.Trax dan "Maze" Jejung solo. Berhasil mewakilkan KRock dan JRock. Dan saya cukup kaget saat nonton video Maze live.
Saya rekomendasikan semua lagu di atas untuk pencinta musik kpop dan jpop.
Untuk yang penasaran dengan kualitas suara DBSK, lebih baik buka versi live, accapella atau smua lagu ballad mereka..

Klo masih penasaran lagu lainnya, silakan buka 50 songs by DBSK dari YouTube. Cuma ini hanya potongan reff dari DBSK sampai akhir 2011, tanpa JYJ atau project solo.

*Thanx buat YouTube dan para pengunggahnya.

Me and Hallyu part 3: I am Cassiopeia



Tunggu,, ada yang belum dibahas ya dari entri2 sebelumya?
Yup.. Kpop!!

Untuk yang satu itu, saya sangat telat.
Entah kenapa, pertama kali melihat boyband-girlband adalah pada saat kegelapan mode..
Saat DBSK dan Suju baru keluar dengan rambut awut2an, baju berantakan dan suara pas-pasan.
Super Junior? Oh God, ini mau bikin boyband apa tim sepakbola?
Musik mereka pun tak beragam, ballad atau asal menghentak. Plis deh!
Saya nyerah..
Tak tertarik, tak ada informasi, tak ingin mencari informasi, tak peduli dengan kpop. Bahkan geuleuh dengan tampang2 cantik-imut hallyu star di majalah atau tabloid.
No wonder, my brother called it "maho-lism". Ha!

Akhir tahun 2010, saya terkondisi untuk menonton kpop setiap pagi. Dan itu masa-masanya 2pm dengan single Hearbeat-nya dan Shine dengan Lucifer dan Ring Dong Dong-nya.
Oh,, ternyata kegelapan mode itu bersifat permanen. Dan saya skip acara pagi itu.

Sampai tiga bulan lalu..
Protect The Boss!!
Aku terlena dengan suara Cha Moo Won di Karaoke Battle scene melawan Na Yoon.

Siapa ini? Singer? Jujur, pemeran Cha Moo Won awalnya saya pikir hanya model karena saya belum liat dia di kdrama manapun.

So, saya cari..

Next day, I'm officially Cassiopeia.
Menjadi salah satu dari sekian banyak orang di gambar ini?! Hmm..



OK,, Kim Jaejoong is the teaser and trigger for me to enjoy the kpop.

Aku mulai banyak bertanya dengan kedua adik kost ku di Yogya yang lebih dulu menjadi ELF dan B2uty.
Oh, aku belajar cepat dan cukup menakutkan untuk diriku sendiri. Menyerap info kpop dan khususnya DBSK seperti sponge.

Belajar untuk tidak melihat penampilan mereka, tapi dari karya dan kemampuan.
Mulai mengumpulkan lagu2, live dan karya lainnya.
Saya bukan pengoleksi foto, karena jika saya memandang foto, bisa ngakak sendiri. Not really like "feminim side" of hallyu style and ulzzang's selca definitely BIG NO!

But, ok this one for you..


Pertama kali tahu DBSK pisah, saya prihatin. Next day, ah sudah lah.. Anggap saja sub-unit seperti di Suju. Yang penting mereka masih berkarya.
Dan SAYA BENCI SME! Tolong itu, lawsuit-nya cepetan diberesin.. (Oke, yang ini cukup norak)

Setiap fans dari group pasti ada biasnya. Ha! Saya tidak!
Awalnya aku pikir Jaejoong, tapi.. Man, I dont like him saat cantik. Secara penampilan, aku cuma suka dia saat jadi Cha Moo Won. hehe..
Kata adik kost saya adalah orang yang selalu kamu cari saat melihat mereka berlima.
Ahh, tidak, saya bisa fokus kelimanya.

Lalu, untuk melirik boyband lain, sulit ya. Mungkin hanya satu dua lagu saja yang aku suka, tapi untuk mendengar sealbum? No! Mencoba dan gagal..
Tidak ada yang se-establish DBSK sih.
FYI: EXO telah dipersiapkan SME untuk menggantikan DBSK. So,, lets wait, kitarida..

DBSK sangat produktif. Secara, sampai 2009 dalam 4 tahun bisa bikin 8 album di Korea dan Jepang.
Di laptopku aja udah ada 15 album+mini album+ project single TRICK dari DBSK/TVXQ/Tohoshinki + Homin + JYJ,, itu belum kumpulan single lainnya.
*Udah kayak penyanyi dangdut pantura aja.

Untuk live, mereka makin ke belakang makin tiada cela. Bahkan konser terakhir DB5K di Tokyo Dome dihadiri 50.000. Klo di Eropa, itu udah satu negara datang. Oh, Cassiopeia!
Walau kemegahan setting panggung sering kalah dengan Suju dan SNSD. Tapi aksi panggung member-member DBSK blum ada yang bisa ngalahin.

Tapi untuk MV, pliss boiz.. sebanyak itu MV kenapa cuma begitu2 aja konsepnya?
Cuma suka Mirotic, Purple Line, Wrong Number, Doushite Kimi wo Suki ni Natte Shimatandarou, Before U Go, In Heaven. Oh,, mv Ballon dan Together juga lucu dengan konsep beda.

Next thing I know adalah variety show. Oh, sangat kreatif dan menghibur. Pantas saja banyak hallyu star yang mendapatkan, meningkatkan dan mempertahankan popularitasnya dari variety show ini.
What an industry!
Sayangnya, idolaku di atas tidak begitu rajin untuk variety show. So so sibuk untuk nyanyi, konser, promosi, bikin lagu, model, main drama dan main musical drama.

Begitulah perjalanan saya yang terterpa hallyu wave.

Me and Hallyu part 2: Kdrama dan Kmovie,, uh.. love it.

Saya bisa maraton seharian dan menyiksa laptop jika menemukan drama yang menarik. Sejujurnya, tidak menarik pun, saya maratonkan, walau tidak seharian.

Kdrama gak sepanjang Taiwan Drama dan gak sependek Dorama. Untuk Hongkong dan Mainland, aku gak main.
Kdrama lebih seger dari dorama (yang biasanya hanya terdiri dari satu tema) tapi gak se-slow motion dan senorak Taiwan drama.
Tapi lama-lama bosan juga, karena sudah pasti berpola.

Pola-pola ini nih yang bikin aku gak tahan pengen lempar barang ke layar:

  1. Scene peluk dari belakang
  2. Scene gendong piggy back
  3. Scene ciuman asal nempel tanpa chemistery
  4. Scene berpapasan tapi tak sadar padahal lagi saling mencari
  5. Scene tarik-peluk saat ceweknya mau ketabrak
  6. Pola tokoh dua tokoh utama yang masing2 dikejer sama orang lain yang jahat
  7. Tokoh utama cewek kelakuan ancur dan style pas-pasan dan tokoh utama cowok yang tampan. Tapi lama-lama cewek ini makin cantik aja.
  8. Paling tidak ada dua segmen di dalam kdrama dan pergantian segmen untuk titik balik cerita ditandai dengan perubahan style rambut tokoh-tokoh utama.
  9. Pola cerita Makjang (berlebihan): anak tertukar, si A ternyata anak si B, pasangan A dan B tidak direstui oleh keluarga yang bermusuhan, yang musuhan ternyata saudara, so on & so on..
  10. Episode pertama super lucu, berikutnya garing.
Kecuali klo pola2 di atas ada di scene2 yang seharusnya atau diparodiin gitu.., contoh: cowoknya yg ancur, gendong piggy back dilakukan oleh bapak&ibu.
Dan akhirnya sekarang saya mensortasi drama dengan baca sinoprisnya dulu. Tapi kembali benci jika jumpa karakter2 kuat hanya sedikit dan atau bener-bener tidak ada chemistry di tokoh utama.

Ini Kdrama favorit saya:
1. Autumn Tale, dari keempat serial Endless love, ini yang terbaik. Buatku, ini adalah masterpiece of mellow kdrama.

2. Fullhouse, alasan tak usah ditanya.

3. Wonderful Life, drama yang bikin ketawa di paruh awal dan sedih prihatin di paruh akhir. Oh, aku tak kuat lihat anak kecil memderita.

4. Protect the boss, drama komedi romantis yang pake pola-pola di atas tapi berhasil bikin saya tidak ingin lempar barang.
     Dan pertama kalinya saya jatuh cinta dengan perempuan kedua.
     NaYoon-iga jeil jalnaga!


Kemudian Sageuk.
Semacam wuxia dan taiga di Jepang atau kolosal silat di Indonesia.
Untuk yang adaptasi dari sejarah asli, walau sarat informasi tapi sangat membosankan. Hanya Dae Jang Geum, Queen Seon Duk dan Dongyi yang berhasil saya tonton dengan nyaman.
Lebih menyukai fantasy saeguk, mungkin karena chemistery antar tokoh lebih asik (tidak begitu kaku) dan yang pasti tidak panjang2 amat. Sampai sekarang bahkan tidak bosan menonton kembali Iljimae dan Sungkyunkwan Scandal.


Dan untuk Kmovie.. Hmm,, dari yang girly sampai yang my brother bilang "bukan film maho", aku lahap.
Tapi sudah tiga tahun ini, sejak tidak di Yogya akses untuk menonton film agak berkurang.

Kmovie itu..
- Idenya beragam dan banyak yang masterpiece
- Detail
- Suka gak malu ada adegan menjijikkan dan vulgar baik dengan cara sarkastik atau sadistik
- Jika bikin parodi dari film hollywood, puas ngakak.
- Genre horor? Damn, bikin gak bisa tidur. Sosok hantu korea pun tampaknya masih sodara dengan hantu Indonesia..

Kim Kiduk,, sutradara favorit saya. Filmnya GILAK. Nonton dan kamu tidak akan ragu tentang bunuh diri atau menjadi psikopat. Namun, butuh free minded aura saat menontonnya.

Paling suka sebetulnya genre komedi. Masih tak bosan dengan Speedy Scandal dan The Descendant of Hong Gil Dong.



Sedangkan untuk kmovie yang drama,, jika tidak terlalu sedih, pasti kosong dan membosankan.
Tidak banyak yang aku bisa nikmati tanpa bosan, ngantuk atau air mata.
Jadi, bersiaplah...

Ada drama dan film, pasti ada musik kan.
Dari smua produk musik korea, soundtrack lah yang pertama saya suka.
Untuk yang genre ballad, membosankan dan bikin tidur. Jarang yang kena di kuping dan hati.
Aku lebih suka soundtrack dengan aura segar, seperti Byul - I think I (ost. Fullhouse) dan J & Howl - Perhaps Love (ost. Goong).

Itulah saya dan hallyu.


*Thanx buat yang upload gambar di dunia maya..

Me and Hallyu part 1: Greeting



Hi,, ini Nara..

Aku mencoba nulis blog ini, walau rasanya sangat telat.
Aku sebetulnya sudah terterjang hallyu sejak medical kdrama
"Sunflower" diputar di tv. Itu klo gak salah, era jayanya dorama (setelah masa telenovela dan sebelum F4 membawa taiwan drama ke tv kita).

Tadinya hanya menikmati saja semua drama-drama itu sampai ada orang korea yang sekost denganku.
Hoplaa,, saya pun bisa baca-tulis hanggeul dan suka rasa pedas gochujang, asam kimchi dan aroma minyak wijen.
Jongmal kamsahabnida Jung Kyong Hwa (Joyce) Unni..

Semoga teman-teman senang membacanya..