Minggu, 18 November 2012

Catatan Melakukan Fangirling Selama Hampir Setahun



15 Desember 2011, hampir setahun yang lalu, saya mendeklarasikan diri menjadi fans kelima member Dong Bang Shin Ki (TVXQ homin dan JYJ) hanya dengan posting di akun twitter saya, @n_kanara “Jadi cassiopeia dadakan dibimbing oleh @mardiyantini”  Padahal grup ini baru benar-benar kukenal dua mingguan. Sebelumnya hanya cukup tahu saja eksistensinya, bahkan selam bertahun-tahun saya anti terhadap Kpop group karena dandanan para idol terutama di MV, selca, fenomena lipsync dan ketidakrespekan saya terhadap operasi plastik.



Berikut adalah beberapa catatanku selama menjadi fangirling selama setahun. Pengalaman yang menyenangan menurutku tapi mungkin sia-sia bagi yang tidak paham. Bagaimanapun, sebuah penilaian adalah relatif. Sebagai catatan pembuka, bahasa yang saya gunakan akan serius, jadi siap-siap menguras otak ya..

1.       Menjadi fangirl itu tidak murah, tapi kita bisa memilih.
Mengapa tidak murah? Tentu saja karena butuh uang untuk membiayai semua kegiatan fangirling ini. Berikut adalah beberapa contoh kegiatan tersebut:
·         Membeli album, mini album, single fisik (baik berupa CD atau DVD) atau digital asli. Atau bisa juga mendownload gratis di internet. Hanya bagi sebagian fangirl, hal ini tidak melambangkan dukungan kepada idolnya.
·         Menghadiri konser, fan meeting, showcase, sampai menghadiri syuting sang idol di tv. Yang terakhir ini biasanya sangat aktif dilakukan di Korea atau Jepang.
·         Mengikuti kegiatan fandom seperti membership, projek amal, flashmob dan video project sampai ngumpul bareng.
·         Membeli pernak pernik fangirling, baik yang resmi maupun yang tidak atau membuat sendiri. Seperti perlengkapan konser (lightstick, balon, banner, bando, poster, kacamata dan sebagainya), mainan resmi yang dikeluarkan fandom.
·         Membeli majalah, koran, buku dan segala publikasi yang berisikan idol tersebut.
·         Memberikan hadiah kepada idol.
·         Memiliki semua barang-barang yang dimiliki idol atau sebisa mungkin membuat atau membeli hal yang mirip dengannya.
·         Mengunduh, mencetak foto-foto sang idol sampai membeli photobook resminya.
·         Membuat artikel, fanfiction atau fanart tentang idolnya, melakukan dance atau song cover dan menyebarkannya di internet. Untuk yang satu ini, saya sangat respek karena kreatif.
·         Mendukung eksistensi idol di dunia maya dan mengikuti semua project dan berita  tentang idolnya via internet. Bagi netizen fan yang ekstrim, hal ini dapat dilakukan sepanjang hari.
·         Dan yang paling ekstrim adalah mengikuti idol tersebut kemanapun dia pergi (aktivitas stalker dan saseng)

2.       Mengikuti fandom grup yang sudah establish dengan rookie grup itu tidak sama rasanya.
Bagi fandom grup yang sudah establish semua sudah ada dan member-member atau fan baru dapat langsung turut serta karena program sudah direncanakan dengan matang. Fandom jenis ini sudah memiliki visi misi dan bahkan sudah memiliki jaringan internasional. Kenyamanan akan lebih dirasakan oleh membernya karena telah merasa memiliki teman senasib yang banyak yang siap membela idol nya dan bahkan membelindungi (belum tentu membela, bisa menasehati bahkan memberi peringatan) fan tersebut jika terlibat fanwar dengan fandom lain.
Sedangkan masuk fandom rookie grup adalah seperti ikut tumbuh bersama grup tersebut. Jika fan dan idolnya tersebut tetap bertahan, maka kenangan dan ikatan kuat akan tumbuh diantaranya.

3.       Ada penolakan diri pada awalnya tapi penolakan dari lingkungan bisa selamanya.
Untuk poin ini kasus di diri saya sendiri karena pada awalnya saya tak mau tahu tentang kpop. Hal ini sering terjadi pada fan yang sangat logis, tidak yakin dengan kenormalan kegiatan fangirling, fan yang memiliki standar yang berbeda akan idolnya atau mantan antis. Berikut juga penolakan lingkungan, jujur saya tidak mau mengungkapkan kepada keluarga karena keluarga tidak mengerti hal ini. Sejauh ini keluarga hanya tahu saya tergila-gila dengan Korea, termasuk drama dan kpop-nya tapi tidak dalam posisi mendukung akivitas apapun akan kegilaan saya tersebut. Memaklumi pun hanya dalam taraf sekedar hobi. Jika saya menunjukkan koleksi saya kepada keluarga, salah persepsi bisa terjadi.
Berikut juga dengan pertemanan. Sama seperti hobi lainnya, seorang fangirl akan memiliki kelompok pertemanan atau komunitas sendiri untuk bicara dan berekspresi bebas tentang idolnya. Tapi ada juga kelompok sosial lainnya yang tidak peduli bahkan anti akan hal tersebut. Reaksi seorang fangirl juga bisa beragam akan kelompok anti kpop ini, seperti cuek dan dianggap angin lalu atau membela kpop. Reaksi saya pribadi cukup berbeda. Jika mereka antis atau tak tahu tapi berpotensi, biasanya saya perlahan akan memberikan musik kpop yang berkualitas. Tapi jika penolakan besar sudah muncul, lebih baik jangan pernah bicara tentang kpop dengan orang itu



4.       Motivasi awal jadi fangirl bisa berbeda-beda. Apakah karena lagunya, karena suaranya, karena tampangnya, karena kemampuan menarinya,karena kelakuannya, karena variety show, karena fashionnya, karena dramanya, tapi akhirnya akan berlabuh ke tempat yang sama. Karena semua itu satu paket, teman.. Itulah konsep idol, serbabisa di dunia entertaiment, kacamata lain mungkin mengatakan hal itu sebagai aji mumpung.

5.       Fangirl yang bias dengan salah satu member dengan yang tidak ada bias akan beda
Seperti yang disebutkan di poin sebelumnya, motivasi fangirling itu berbeda-beda. Hal ini juga akan mempengaruhi status fangirl itu, terutama untuk grup. Apakah akan bias dengan salah satu atau beberapa member atau menyukai grup secara utuh tanpa bias.
Fangirl yang bias akan lebih mengikuti apapun tentang biasnya dan mungkin member lain tidak begitu diperhatikan. Bahkan ada yang bias sampai tidak peduli dengan member lain bahkan grup dari biasnya. Sedangkan yang tidak akan memperlakukan sama semua member-membernya. Bila kita berbicara dengan fangirl yang bias, ia akan menyebutkan nama biasnya lebih banyak dari member yang lain. Seorang fangirl yang bias bisa suatu saat tidak bias lagi atau sebaliknya dan bahkan bisa juga pindah bias dari member satu ke member yang lainnya atau menambah/mengurangi jumlah biasnya. Dinamis!

6.       Kasus Cassiopeia dengan grup yang dalam masa berpisah sangat mempengaruhi aktivitas fangirling dan keutuhan fandom
Karena kasus JYJ vs SME, Cassiopeia saat ini terbagi menjadi empat kelompok, 1) yang mendukung JYJ tapi tidak berpihak kepada SME, 2) yang mendukung DBSK homin tapi tidak berpihak kepada SME, 3) yang mendukung SME sekaligus DBSK homin serta yang 4) mendukung kelimanya dan tidak berpihak kepada SME. Pada awal lawsuit berjalan, keretakan fandom sangat kental dengan adanya perang antar kelompok dalam Cassiopeia tapi belakangan ini sudah cukup mereda, walau ada beberapa yang ekstrim tetap menumpahkan kekesalannya. Saya pribadi sebetulnya tidak berhak untuk ikut berperang karena saya menjadi Cassiopeia setelah lawsuit dan JYJ establish. Tapi saya menyadari, termasuk banyak Cassiopeia, terutama yang kelompok keempat,  tidak peduli dengan adanya perang antar Cassiopeia ini tapi lebih berdoa supaya kasus ini selesai, apapun keputusannya.
Hal ini juga berlaku pada beberapa fandom yang membernya atau keseluruhan grup bermasalah dengan pihak manajemen, seperti kasus Jay Park, Hangeng Suju dan Shinhwa. Dan hal lebih menguras perasaan akan menimpa fandom yang grupnya hiatus bahkan bubar.

7.       Fandom memiliki karakter yang berbeda-beda.
Cassiopeia termasuk fandom yang kalem, tenang dan dewasa. Untuk saya yang baru menjadi kpopers dan membandingkannya dengan fandom lain.  Mungkin karena sudah lama sehingga banyak fannya yang sudah dewasa dan jaringan fandom internasional yang cukup baik sehingga dapat mengontrol kelaluan member-membernya. Bukan berarti fandom lain gagal, lho. Karena Cassiopeia generasi pertama juga termasuk ‘pecicilan’ katanya. Hehe..
Tapi, tak dapat menampik juga jika ada fangirl yang diluar karakter besar tersebut (begitu juga di fandom lain). Asal kalian tahu, sasaeng idol terbanyak mungkin adalah yang mengikuti member DBSK. Bahkan telah bermasalah besar dengan pemberitaan di media.



8.       Fangirl memiliki imajinasi dan fantasi akan idol-idolnya.
Disadari atau tidak, di sengaja atau tidak, sendiri atau bersama dengan teman, fangirl akan membuat fanfic (fan fiction) atau SG (salah gaul, semacam sekalimat fiksi di media sosial untuk bercanda mengenai kebodohan karakter sang idol; saya sendiri tidak tahu istilah internasionalnya apa), sekedar berimajinasi bersama sang idol, menuliskannya di blog atau media sosial mengikuti gayanya bahkan berlaku seperti idol nya. Teman saya bahkan pernah bilang karakter fangirl perlahan akan mendekati biasnya.

9.       Karakter diri dalam self fan fiction dan kegiatan fangirling di real life bisa berbeda
Menyambung dari poin sebelumnya, fanfic bisa dibedakan menjadi dua macam, fanfic dengan karakter idol smua dan self fanfic, yaitu dengan memasukkan karakter diri sendiri dan teman dari dunia nyata di sekitar sang fangirl ke dalam fanfic tersebut. Fanfic bagaimanapun adalah sebuah karya tulis fiksi jadi bisa saja karakter diri dan teman dimanipulasi kembali di dalam fanfic tersebut bahkan hubungannya dengan para idol dapat berubah-ubah.

10.   Fangirl akan mendukung idolnya di dunia maya. Walau itu hanya menuliskan judul lagu di twitter, mendukung hastag tentang idol tersebut menjadi TTWW, mengikuti poling resmi supaya idolnya juara sampai menyapa langsung akun sang idol di sosial media.

11.   Fangirl banyak jenis dan levelnya
Fangirl berbeda-beda tergantung dari karakter dan lingkungan sang fangirl, motivasi dan kegigihan selama menjadi fangirl, karakter fandom, kemampuan ekonomi fangirl, dan karakter idol sendiri. Untuk poin yang satu ini bahkan mungkin membutuhkan satu artikel lagi untuk saya mencoba menjabarkannya.

12.    Fangirl berpotensial memiliki Korean minded
Fangirl akan belajar apapun tentang Korea, termasuk bahasa, budaya, pakaian, makanan serta bermimpi ke Korea suatu saat. Tapi kasus ini terbalik pada beberapa orang, termasuk saya. Ha!

Sebagai catatan penutup, semua poin di atas dapat juga berlaku kepada fanboy.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar